hmmm......anak Ak2 tuh klo g ada guru berisik.......
ada yang bilang"jangan berisik donk" eh tapi sendirinya aja berisiik
kan bikin orang kesel aja....
tapi dalam keberisikan itu masih aj ada yang konsen belajar...
ya mungkin dia orangnya memank rajin belajar atau memang kegemarannya....
tapi ada lagi hal yang di laakuin klo gy g ada guru....
yaitu maen ceng-cengan....
tapi maen ceng-cengannya sesama laki-laki....
tapi ada juga cewe yang ikutan....
emank dah tu cewe gaul.....
tapi dalam keberisikan g ada guru itu Anak AK2 selalu menjunjung kebersamaan.....
maka itu klo selama di AK2 semua anak-anak selalu saling membantu....
terutama membantu membuat PR....alias nyontek....
Hehehehe........
MAKA ITU HIDUP AK2
JUNJUNG SELALU KEBERSAMAAN KITA
Selasa, 10 November 2009
Jumat, 30 Oktober 2009
MENYIKAPI MUSIBAH
Manusia di muka bumi ini adalah khalifah, yang di beri kemampuan oleh Allah untuk mengelola ,merawat dan mendayagunakan dengan sebaik-baiknya. Apabila manusia sebagai Khalifah tak mampu mengelolanya dengan baik maka akan munculah musibah-musibah dari hukum alam ini yang susah sekali untuk mengelakannya. sekedar contoh apabila manusia membabat habis hutan maka yang terjadi adalah banjir besar yang bisa meluluhlantahkan orang yang tak bersalah sekalipun.
Namun disana terdapat juga musibah yang bukan di sebabkan ulah jahta manusia dalam mengelola bumi. dalam Al-Qur'an di jelaskan bagaimana angin yang tadinya mendistribusikan awan (QS. al-Baqarah[2]:164) dan meyebabkan penyerbukan dalam dunia tumbuh-tumbuhan (QS.al-Khafi[18]:45), tiba-tiba tampil begitu ganas memporak-porandakan segala sesuatu yang di lewatinya (QS.Fushilat[41]:16).
Musibah adalah suatu keniscayaan yang melanda semua manusia, baik secara perorangan maupun kelompok. perasaan takut,lapar, kekurangan harta,jiwa, sampai kekurangan buah-buahan yang di butuhkan, selalu menyertai mereka yang terkena musibah.
"Dan Sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucaokan inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari tuhan mereka, dan mereka itulah yang mendapatkan petunjuk." (QS Al-Baqarah [2]:155-157)
Maka, bagaimana kita harus menyikapi musibah yang memang di luar kemampuan manusia untuk mengelolanya?
Pertama: Kita maknai bahwa peristiwa ini semua adalah semata-mata ujian dari sang maha kuasa atas seluruh semesta ini dan ketika kita bisa melaluinya dengan baik maka Allah akan menaikan derajat Keimanan kita.
Kedua:Semua ujian haruslah kita hadapi dengan kesabaran, karena kesabaran adalah sebuah tanda lulusnya sebuah ujian.
Ketiga:Bahwa seberat apapun ujian yang berupa musibah alam raya ini, kita yakin Allah pasti sudah proprosional dalam mengujinya dan tidak akan melebihi dari kesanggupan dalam menjalaninya bagi orang yang tertimpa.
Keempat:Apapun bentuk musibah yang di derita oleh seorang muslim ,baik itu berupa kesusahan, penderitaan maupun penyakit,Allah akan menghapus sebagian kesalahan dan dosa, dengan demikian derajat para korban bencana akan mulia, bagi yang meninggal dunia akan mati syahid dan bagi orang yang masih hidup Allah akan menghapus sebagian dosa dan kesalahannya.
Kelima: Bagi kita yang tidak secara langsung mengalami musibah itu, hendaknya kita jadikan peristiwa itu sebagai momentum untuk menyaksikan kebesaran dan keagungan Allah, sehingga akan menguatkan iman kita pada sang Pencipta.
Namun disana terdapat juga musibah yang bukan di sebabkan ulah jahta manusia dalam mengelola bumi. dalam Al-Qur'an di jelaskan bagaimana angin yang tadinya mendistribusikan awan (QS. al-Baqarah[2]:164) dan meyebabkan penyerbukan dalam dunia tumbuh-tumbuhan (QS.al-Khafi[18]:45), tiba-tiba tampil begitu ganas memporak-porandakan segala sesuatu yang di lewatinya (QS.Fushilat[41]:16).
Musibah adalah suatu keniscayaan yang melanda semua manusia, baik secara perorangan maupun kelompok. perasaan takut,lapar, kekurangan harta,jiwa, sampai kekurangan buah-buahan yang di butuhkan, selalu menyertai mereka yang terkena musibah.
"Dan Sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucaokan inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari tuhan mereka, dan mereka itulah yang mendapatkan petunjuk." (QS Al-Baqarah [2]:155-157)
Maka, bagaimana kita harus menyikapi musibah yang memang di luar kemampuan manusia untuk mengelolanya?
Pertama: Kita maknai bahwa peristiwa ini semua adalah semata-mata ujian dari sang maha kuasa atas seluruh semesta ini dan ketika kita bisa melaluinya dengan baik maka Allah akan menaikan derajat Keimanan kita.
Kedua:Semua ujian haruslah kita hadapi dengan kesabaran, karena kesabaran adalah sebuah tanda lulusnya sebuah ujian.
Ketiga:Bahwa seberat apapun ujian yang berupa musibah alam raya ini, kita yakin Allah pasti sudah proprosional dalam mengujinya dan tidak akan melebihi dari kesanggupan dalam menjalaninya bagi orang yang tertimpa.
Keempat:Apapun bentuk musibah yang di derita oleh seorang muslim ,baik itu berupa kesusahan, penderitaan maupun penyakit,Allah akan menghapus sebagian kesalahan dan dosa, dengan demikian derajat para korban bencana akan mulia, bagi yang meninggal dunia akan mati syahid dan bagi orang yang masih hidup Allah akan menghapus sebagian dosa dan kesalahannya.
Kelima: Bagi kita yang tidak secara langsung mengalami musibah itu, hendaknya kita jadikan peristiwa itu sebagai momentum untuk menyaksikan kebesaran dan keagungan Allah, sehingga akan menguatkan iman kita pada sang Pencipta.
Langganan:
Postingan (Atom)